Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman Suryanagara menjawab pertanyaan awak media ditemui seusai rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis (4/9/2025). ANTARA/Harianto
Jakarta (ANTARA) – Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menyatakan program Tim Ekspedisi Patriot (TEP) tahun anggaran 2025 menjadi titik fokus dalam upaya memperkuat transmigrasi berbasis riset secara efisien.
Mentrans dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis mengatakan output dari Tim Ekspedisi Patriot ditargetkan mencapai 400 hasil riset berkualitas, sebagai pengganti jasa konsultan, sehingga efisiensi anggaran dapat diwujudkan secara nyata dan lebih terukur.
"Output dari TEP ini adalah 400 output hasil riset yang selama ini dikerjakan oleh para konsultan. Dengan dana ini efisiensi anggarannya jauh lebih maksimal dibandingkan jika kami membayar jasa konsultansi," kata Mentrans.
Ia menyebutkan anggaran untuk program transmigrasi patriot mencapai Rp196,59 miliar yang dialokasikan khusus bagi insentif dan dana penelitian untuk mendukung sekitar 2.000 orang peserta ekspedisi patriot.
Baca juga: Mentrans tegaskan transmigrasi 2025 utamakan lokal 94 persen
Program tersebut telah melewati tahap pembekalan dan resmi melepas tim menuju 154 kawasan transmigrasi.
Lebih lanjut dia mengatakan perbandingan biaya riset menunjukkan TEP hanya membutuhkan Rp70-100 juta per output, jauh lebih hemat dibandingkan jasa konsultansi yang rata-rata menelan biaya Rp600 juta per output.
Mentrans menekankan efisiensi bukan berarti pemotongan anggaran, melainkan pemanfaatan dana secara optimal agar menghasilkan output maksimal, meski dengan keterbatasan anggaran, demi mendukung keberhasilan program transmigrasi nasional.
12Tampilkan Semua
Pewarta: Muhammad HariantoEditor: Zaenal Abidin Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.